Kamis, 22 Agustus 2019

Prosedur dan Tahap Screening Potensi Kimia Bahan Alam


Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keanekaragam hayti, baik flora maupun fauna. Banyak para ahli peneliti yang melakukan beberapa penelitian dengan menggunakan subjek berupa salah satu keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini. Meskipun begitu, masih sedikit peneliti yang meneliti tentang salah satu keanekaragaman hayati Indonesia yaitu bahan alam terutama tumbuh-tumbuhan. Banyak sekali tumbuh-tumbahan disekitar kita yang memiliki manfaat luarbiasa seperti untuk kesehatan. Namun hal tersebut belum banyak disertai dengan bukti penunjang yang kuat. Sehingga penelitian ilmiah terkait hal itu sangatlah penting.


Screening adalah langkah awal yang dilakukan ketika melakukan suatu penelitian untuk memberikan penjelasan atau gambaran awal terkait senyawa yang terkandung pada objek yang sedang diteliti. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas screening pada senyawa kimia yang terkandung pada bahan alam. Dimana senyawa kimia yang terdapat didalam bahan alam (tumbuhan) disebut juga dengan fitokimia. Jadi, screening fitokimia atau screening kimia bahan alam adalah langkah awal yang dilakukan ketika melakukan suatu penelitian untuk memberikan penjelasan atau gambaran awal terkait senyawa yang terkandung pada bahan alam yang sedang diteliti.
Salama melakukan screening fitokimia ini, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode yang digunakan, diantaranya:
1.      Metode yang digunakan tidak rumit dan tidak memakan waktu lama
2.      Peralatan yang digunakan seminimal mungkin
3.      Selektif dalam menguji senyawa yang diuji
4.      Memiliki batas kepekaan terhadap senyawa yang diuji
5.      Memberikan penjelasan terkait ada atau tidaknya senyawa pada senyawa yang diuji

Metode pada screening fitokimia ini digunakan pereaksi yang sesuai dengan melalui sejumlah rangkaian pengujian. Metode pengendapan dan reaksi warna yang terjangkau dilakukan di laboratorium kampus merupakan metode yang paling sering dipakai.


Terdapat beberapa prosedur dalam screening fitokimia, diantaranya :
1.      Alkaloid
Merupakan senyawa yang bersifat basa, termasuk kegolongan metabolit sekunder. Sampel yang akan diuji ditambahkan dengan HCl 2N dan dibagi menjadi 2 di tabung reaksi. Masing-masing tabung ditambahkan pereaksi, pereaksi mayer ditabung 1 dan pereaksi dragendrof ditabung 2. Endapa berwana putih atau kuning menunjukkan positif senyawa alkaloid mayer, sedangkab endapan jingga menunjukkan positif alkaloid dragendrof.
2.      Flavanoid
Falvoniod ini berada di semua tumbuhan berpembuluh dan termasuk kedalam kelompok fenol terbesar. Senyawa yang akan diuji ditambahkan dengan 10 ml air panas dan dididihkan 5 meniat kemudian disaring. Filtrat diambil 5 ml dan ditambah serbuk Mg, 1 ml HCl, dan amyl alkohol yang kemudian dikocok kuat-kuat. Adanya senyawa flavanoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning.
3.      Tanin
Tanin memiliki fungsi yaitu memikat dan mengendapkan protein. Senyawa yang akan diuji ditambahkan aquadest dan dipanaskan selama 5 menit lalu ditambahkan beberapa tets FeCl3 1%. Warna coklat akan terbentuk jika senyawa mengandung tanin.
4.      Steroid dan triterpenoid
Ekstrak dimaserasi selama 2 jam dengan 10 ml eter, lalu disaring dan filtrat diuapkan didalam cawan. Residunya ditambahkan dengan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat. Warna merah akan menunjukkan adanya senyawa steroid. Sedangkan warna ungu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid.
5.      Saponin
Terdapat pada tumbuhan dalam bentuk glikosida. Senyawa yang akan diuji ditambahkan 20 ml air panas dan 1 tetes HCl 1% lalu dikocok selama 10 detik dengan kuat-kuat. Adanya saponin ditunjukkan dengan adanya busa selama 1 menit.

Permasalahan
1.      Apa saja syarat yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode dalam screening fitokimia?
2.      Bagaimana cara menguji adanya senyawa flavanoid dalam suatu sampel tumbuhan?
3.      Jika dilihat dari hasil percobaan, bagaimana kita dapat membedakan senyawa yang mengandung steroid dan senyawa yang mengandung triterpenoid? Jelaskan!

3 komentar:

  1. Haii yuli
    Perkenalkan saya Neng early Oktavia dengan Nim A1C117044 akan coba membantu menjawab permaslahan Pada no 3

    Untuk menbedakan antara senyawa yang mengandung senyawa steroid dan triterpenoid dapat dilakukan dengan cara yang cukup mudah. Setelah ekstrak dimaserasi selama 2 jam dengan 10 ml eter, lalu disaring dan filtrat diuapkan didalam cawan. Residunya ditambahkan dengan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat. Warna merah akan menunjukkan adanya senyawa steroid. Sedangkan warna ungu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid.

    Terimakasih
    Semoga membantu :)

    BalasHapus
  2. Haii Yuli...
    Perkenalkan saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalahan yang kedua.
    Screening fitokimia yang dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid ini caranya sendiri yaitu dengan menambahkan air pada senyawa yang akan di uji sebanyak 10 ml, lalu dididihkan selama 5 menit. Setelah itu filtrat nya ditambahkan dengan serbuk magnesium, amyl alkohol dan juga HCl setelah itu dikocok.
    Hasil yang positif akan ditandai dengan perubahan warna menjadi merah, kuning atau jingga pada lapisan amyl alkohol. 
    Terimakasihh.. semoga mambantuu :)

    BalasHapus
  3. Hai yuli
    perkenalkan saya Vinni Sridayanti Nim A1C117030, saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Adapun Syarat dalam pemilihan suatu metode skrining fitokimia adalah sebagai berikut:
    1. Sederhana dan cepat
    2. Menggunakan alat yang sedikit
    3. Selektif dalam mengidentifikasi senyawa tertentu
    4. Dapat memberikan informasi yang akurat tentang keberadaan senyawa tersebut dalam bahan alam yang diteliti.
    Semoga bisa membantu

    BalasHapus