Indonesia
merupakan negara yang penuh dengan keanekaragam hayti, baik flora maupun fauna.
Banyak para ahli peneliti yang melakukan beberapa penelitian dengan menggunakan
subjek berupa salah satu keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini. Meskipun
begitu, masih sedikit peneliti yang meneliti tentang salah satu keanekaragaman
hayati Indonesia yaitu bahan alam terutama tumbuh-tumbuhan. Banyak sekali
tumbuh-tumbahan disekitar kita yang memiliki manfaat luarbiasa seperti untuk
kesehatan. Namun hal tersebut belum banyak disertai dengan bukti penunjang yang
kuat. Sehingga penelitian ilmiah terkait hal itu sangatlah penting.
Screening
adalah langkah awal yang dilakukan ketika melakukan suatu
penelitian untuk memberikan penjelasan atau gambaran awal terkait senyawa yang
terkandung pada objek yang sedang diteliti. Pada pembahasan kali ini, kita akan
membahas screening pada senyawa kimia yang terkandung pada bahan alam. Dimana senyawa
kimia yang terdapat didalam bahan alam (tumbuhan) disebut juga dengan fitokimia.
Jadi, screening fitokimia atau screening kimia bahan alam adalah langkah
awal yang dilakukan ketika melakukan suatu penelitian untuk memberikan
penjelasan atau gambaran awal terkait senyawa yang terkandung pada bahan alam
yang sedang diteliti.
Salama
melakukan screening fitokimia ini, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan
dalam pemilihan metode yang digunakan, diantaranya:
1.
Metode
yang digunakan tidak rumit dan tidak memakan waktu lama
2.
Peralatan
yang digunakan seminimal mungkin
3.
Selektif
dalam menguji senyawa yang diuji
4.
Memiliki
batas kepekaan terhadap senyawa yang diuji
5.
Memberikan
penjelasan terkait ada atau tidaknya senyawa pada senyawa yang diuji
Metode pada screening fitokimia ini digunakan pereaksi yang sesuai dengan
melalui sejumlah rangkaian pengujian. Metode pengendapan dan reaksi warna yang
terjangkau dilakukan di laboratorium kampus merupakan metode yang paling sering
dipakai.
Terdapat
beberapa prosedur dalam screening fitokimia, diantaranya :
1.
Alkaloid
Merupakan senyawa
yang bersifat basa, termasuk kegolongan metabolit sekunder. Sampel yang akan
diuji ditambahkan dengan HCl 2N dan dibagi menjadi 2 di tabung reaksi. Masing-masing
tabung ditambahkan pereaksi, pereaksi mayer ditabung 1 dan pereaksi dragendrof
ditabung 2. Endapa berwana putih atau kuning menunjukkan positif senyawa
alkaloid mayer, sedangkab endapan jingga menunjukkan positif alkaloid
dragendrof.
2.
Flavanoid
Falvoniod ini
berada di semua tumbuhan berpembuluh dan termasuk kedalam kelompok fenol
terbesar. Senyawa yang akan diuji ditambahkan dengan 10 ml air panas dan
dididihkan 5 meniat kemudian disaring. Filtrat diambil 5 ml dan ditambah serbuk
Mg, 1 ml HCl, dan amyl alkohol yang kemudian dikocok kuat-kuat. Adanya senyawa
flavanoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning.
3.
Tanin
Tanin memiliki
fungsi yaitu memikat dan mengendapkan protein. Senyawa yang akan diuji
ditambahkan aquadest dan dipanaskan selama 5 menit lalu ditambahkan beberapa
tets FeCl3 1%. Warna coklat akan terbentuk jika senyawa mengandung
tanin.
4.
Steroid
dan triterpenoid
Ekstrak dimaserasi
selama 2 jam dengan 10 ml eter, lalu disaring dan filtrat diuapkan didalam
cawan. Residunya ditambahkan dengan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4
pekat. Warna merah akan menunjukkan adanya senyawa steroid. Sedangkan warna
ungu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid.
5.
Saponin
Terdapat pada
tumbuhan dalam bentuk glikosida. Senyawa yang akan diuji ditambahkan 20 ml air
panas dan 1 tetes HCl 1% lalu dikocok selama 10 detik dengan kuat-kuat. Adanya saponin
ditunjukkan dengan adanya busa selama 1 menit.
Permasalahan
1.
Apa saja
syarat yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode dalam screening
fitokimia?
2.
Bagaimana
cara menguji adanya senyawa flavanoid dalam suatu sampel tumbuhan?
3.
Jika
dilihat dari hasil percobaan, bagaimana kita dapat membedakan senyawa yang
mengandung steroid dan senyawa yang mengandung triterpenoid? Jelaskan!
Haii yuli
BalasHapusPerkenalkan saya Neng early Oktavia dengan Nim A1C117044 akan coba membantu menjawab permaslahan Pada no 3
Untuk menbedakan antara senyawa yang mengandung senyawa steroid dan triterpenoid dapat dilakukan dengan cara yang cukup mudah. Setelah ekstrak dimaserasi selama 2 jam dengan 10 ml eter, lalu disaring dan filtrat diuapkan didalam cawan. Residunya ditambahkan dengan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat. Warna merah akan menunjukkan adanya senyawa steroid. Sedangkan warna ungu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid.
Terimakasih
Semoga membantu :)
Haii Yuli...
BalasHapusPerkenalkan saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalahan yang kedua.
Screening fitokimia yang dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid ini caranya sendiri yaitu dengan menambahkan air pada senyawa yang akan di uji sebanyak 10 ml, lalu dididihkan selama 5 menit. Setelah itu filtrat nya ditambahkan dengan serbuk magnesium, amyl alkohol dan juga HCl setelah itu dikocok.
Hasil yang positif akan ditandai dengan perubahan warna menjadi merah, kuning atau jingga pada lapisan amyl alkohol.
Terimakasihh.. semoga mambantuu :)
Hai yuli
BalasHapusperkenalkan saya Vinni Sridayanti Nim A1C117030, saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Adapun Syarat dalam pemilihan suatu metode skrining fitokimia adalah sebagai berikut:
1. Sederhana dan cepat
2. Menggunakan alat yang sedikit
3. Selektif dalam mengidentifikasi senyawa tertentu
4. Dapat memberikan informasi yang akurat tentang keberadaan senyawa tersebut dalam bahan alam yang diteliti.
Semoga bisa membantu